Ketika itu…, di musim hujan tahun 1998, suara gemercik hujan dan kilatan
petir mengiringi suasana malam minggu yang kelam. Disuatu tempat di pinggiran kota, hiduplah seorang insinyur duda paruh
baya bernama Sugimin, saat itu Pak Sugimin sedang desperate berat karena kecoa peliharaannya mati, tiba-tiba ia
bergumam “Aduh…, hidup ngapain lagi ya?. Bikin pulpen aja ah yang harganya dua
juta setengah.”
TAMAT
Penampakan Pulpen Harga 2,5 Juta (ilustrasi)
(/kay/end)
0 comments:
Post a Comment